• EDITOR'S PICK
  • WAJAH JAKARTA
  • WAJAH BANDUNG
  • WAJAH JOGJA
  • WAJAH MALANG
  • WAJAH SURABAYA
  • WAJAH BALI
  • WAJAH MANADO
  • WAJAH PONTIANAK
  • WAJAH MEDAN
  • EDITOR'S PICK
  • WAJAH JAKARTA
  • WAJAH BANDUNG
  • WAJAH JOGJA
  • WAJAH MALANG
  • WAJAH SURABAYA
  • WAJAH BALI
  • WAJAH MANADO
  • WAJAH PONTIANAK
  • WAJAH MEDAN
  • Wagimin (55), Pemilik Usaha Angkringan

    Sejak tahun 1981, Wagimin (55) merantau ke Manado. Lelaki asal Jawa Timur ini pun telah melakoni berbagai profesi untuk dapat bertahan hidup di ibukota provinsi Sulawesi Utara. Mulai dari tukang sol sepatu, penjual es keliling hingga tukang ojek. Bahkan dirinya pernah membuka usaha rumah makan namun bangkrut.

    Selengkapnya
    Wagimin (55), Pemilik Usaha Angkringan

    Sejak tahun 1981, Wagimin (55) merantau ke Manado. Lelaki asal Jawa Timur ini pun telah melakoni berbagai profesi untuk dapat bertahan hidup di ibukota provinsi Sulawesi Utara. Mulai dari tukang sol sepatu, penjual es keliling hingga tukang ojek. Bahkan dirinya pernah membuka usaha rumah makan namun bangkrut.

    "Bangkrut karena saya terlalu percaya karyawan. Ia memang yang mengurusi keuangan saat itu. Penghasilan terus menurun padahal rumah makan selalu ramai. Akhirnya saya enggak bisa bayar kontrakan tempat dan bangkrut," ujar ayah enam orang anak ini.

    Gagal di usaha pertama, menurut dia, bukan alasan untuk terus terpuruk. Bagaimanapun ia harus memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan pendidikan anaknya. Gerobak yang pernah digunakan menjual es keliling, disulap menjadi gerobak makanan. Warga Lorong Thamrin, Kelurahan Titiwungen Utara, Kecamatan Sario ini menjual makanan angkringan di Jalan Boulevard dekat ia tinggal. Hasilnya, sebuah rumah layak tinggal berhasil ia beli. Kebutuhan sehari-hari aman, biaya pendidikan anak pun lancar.

    Share on Facebook
    Tweet on Twitter
  • ABOUT US
  • TELL A STORY
  • COMMUNITY
  • EVENT
  • CONTACT US
WAJAH INDONESIA COPYRIGHT 2016